Rahmad Aditiya official website | Members area : Register | Sign in

Halaman

YM

Motivasi

Orang yang bercit-cita tinggi adalah orang yang menganggap teguran keras baginya lebih lembut dari pada sanjungan merdu seorang penjilat yang berlebih-lebihan.

Mengenai Saya

Foto saya
medan, sumatera utara, Indonesia
Saya lahir di perdamean, sigambal. saya sangat menyukai orang-orang yang mo belajar dr kesalahannya dan truz brusaha untuk menjadi yang terbaik, dan Lakukan yang terbaik selama anda masih bernafas karena waktu akan berputar.

Open Source Software (OSS) Untuk Berbagi Kebutuhan

Kamis, 13 Maret 2008

Dalam berbagai kesempatan saya sering ditanya masalah open source software (OSS) yang biasa kita sebut aplikasi open source atau open source yang digunakan untuk solusi bisnis maupun pendidikan, bahkan adapula yang berkeinginan mengembangkan sebuah aplikasi yang menurut saya itu cukup dengan solusi open source. Bila dilihat dari pertimbangan efektifitas, efisiensi dan yang paling penting fungsional, aplikasi open source sejauh ini cukup bisa menjawab kebutuhan selain script terbuka yang memungkinkan kita dengan bebas mengembangkan aplikasi tanpa harus memulai dari nol dan free kita bisa dengan mudah mendapatkan dengan mendownloadnya di internet.

Banyak sekali aplikasi open source yang bisa kita gunakan baik yang berbasis desktop maupun yang berbasis web, untuk skala kecil menengah dan besar (small medium enterprise/ SME) namun pada tulisan ini difokuskan pada aplikasi berbasis web yang banyak dan sering digunakan.

Sejarah Unix Linux


Pada tahun 1965, Bell Telephone Laboratories (Bell Labs, a division of AT&T) bekerjasama dengan General Electric dan Project MAC of MIT untuk membuat sebuah sistem operasi yang dipanggil Multic. Tidak lama kemudian, menyadari proyek itu tidak berkembang Bell Labs membuat keputusan untuk keluar dari kelompok tersebut.


Sejarah Unix LinuX Pada tahun 1965, Bell Telephone Laboratories (Bell Labs, a division of AT&T) bekerjasama dengan General Electric dan Project MAC of MIT untuk membuat sebuah sistem operasi yang dipanggil Multic. Tidak lama kemudian, menyadari proyek itu tidak berkembang Bell Labs membuat keputusan untuk keluar dari kelompok tersebut.


Ken Thompson dan Dennis Ritchie kemudian merancang sebuah sistem operasi yang sesuai dengan keperluan Bell Labs. Pada tahun 1969, Dennis Ritchie dan Ken Thompson membuat sebuah permainan komputer “SPACE TRAVEL” dari GE-645 ke DEC PDP-11/20 dan UNIX pun dilahirkan. Seorang peneliti Bell Labs, Brian Kernighan, memberikan nama sistem ini UNIX.


Sebuah sistem operasi sekurang-kurangnya harus memiliki dua kemampuan yakni dapat digunakan oleh seorang user dalam satu waktu dan mampu menjalankan lebih dari satu user pada waktu yang sama (multi-user dan multi-tasking) sejak tahun 1970 UNIX telah memenuhi keperluan ini.Pada tahun 1973, UNIX mulai dibuat dalam bahasa C. Dengan bahasa ini, UNIX mudah dialihkan ke berbagai jenis komputer. Kini UNIX telah dijalankan dan dibangun kepada hampir komputer, seperti Intel, SPARC, Motorola, ARM dan lain sebagainya.


Berbagai vendor telah membeli sorce code UNIX dan kemudian membangun UNIX sesuai dengan keperluan. IBM dengan UNIX yang disebut AIX, HP dengan UNIX yang disebut HP-UX, SUN dengan UNIX yang disebut Sun Solaris dan lain sebagainya. Sayangnya tidak ada standar dalam pembangunan UNIX sehingga terdapat berbagai perbedaan diantara UNIX yang dikeluarkan oleh para vendor. Standar untuk UNIX baru disepakati pada tahun 1990, yaitu Standard IEEE POSIX.1.


Sekitar tahun 1975, Thompson membawa source code UNIX ke Universiti California di Berkeley dan menggalakkan pembangunan UNIX di unversitas tersebut. Di sini lahirlah Unix BSD atau Berkely Software Distribution.Pada masa ini sistem operasi UNIX mempunyai tiga keluarga yang besar, berdasarkan code UNIX yaitu keluarga Sistem V (code yang dibeli dari AT&T dan menjadi milik Unix System Laboratories) dan keluarga BSD (code UNIX yang dibangun oleh BSD). Keluarga UNIX yang terakhir adalah klon UNIX, Linux.


Kelemahan utama UNIX adalah memiliki code yang besar (UNIX dijalankan di dalam sistem-sistem mahal dan mempunyai sumber sistem yang tinggi) dan harganya terlalu mahal. Di sinilah Linux memainkan peranannya. Linux dibangun lebih kecil, cocok dan murah. Linux mampu dijalankan dalam keadaan paling minimum seperti komputer Intel 286, 386 dan 486, komputer yang mungkin akan dibuang jika masih menjalankan sistem operasi Windows.


Sejarah LinuxLinux sangat mirip dengan sistem-sistem UNIX, hal ini dikarenakan kompatibilitas dengan UNIX merupakan tujuan utama desain dari proyek Linux. Perkembangan Linux dimulai pada tahun 1991, ketika mahasiswa Finlandia bernama Linus Torvalds menulis Linux, sebuah kernel untuk prosesor 80386, prosesor 32-bit pertama dalam kelompok CPU intel yang cocok untuk PC.Pada awal perkembangannya, source code Linux disediakan secara bebas melalui Internet. Hasilnya, Linux merupakan kolaborasi banyak user dari seluruh dunia, semuanya dilakukan secara eksklusif melalui Internet. Dari kernel awal yang hanya mengimplementasikan subset kecil dari sistem UNIX, sistem Linux telah bertumbuh dimana sudah mampu memasukkan banyak fungsi UNIX.Kernel Linux perlu dibedakan dari sebuah sistem Linux: kernel Linux merupakan sebuah perangkat lunak orisinil yang dibuat oleh komunitas Linux sedangkan sistem Linux, yang diketahui saat ini, mengandung banyak komponen yang dibuat sendiri atau dipinjam dari proyek lain.

Kiat Memilih Distro Pada Linux

Pada umumnya user bingung untuk menentukan mana distribusi Linux yang akan dipakai. Setiap distribusi Linux mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu kita harus jeli dalam menentukan pilihan distro mana yang akan kita gunakan.

Ketika Linus mengumumkan versi resmi Linux, yaitu versi 0.02, sistem operasi tersebut hanya dapat menjalankan shell bash (GNU Bourne Again Shell) dan gcc (GNU C Compiler). Saat ini, Linux adalah sistem UNIX yang sangat lengkap, bisa digunakan untuk jaringan (networking), software development, dan bahkan untuk pekerjaan sehari-hari.
Linux bisa diperoleh dari distribusi-distribusi yang cukup terkenal seperti Redhat, Debian, Fedora, Ubuntu, openSuSE, dan lain-lain.

Distro-distro tersebut ada yang bisa diperoleh secara gratis, ada pula yang dijual dengan harga yang cukup murah. Anda bisa melihat daftar lengkap distro-distro tersebut di www.distrowatch.com.

Kernel yang digunakan pada masing-masing distribusi itu sama-sama Linux, perbedaannya hanya pada paket-paket aplikasi yang disertakan, sistem penyusunan direktori, init-style, dan beberapa hal kecil lainnya.

Pada umumnya user bingung untuk menentukan mana distribusi Linux yang akan dipakai. Setiap distribusi Linux mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu kita harus jeli dalam menentukan pilihan distro mana yang akan kita gunakan.
Ada 5 hal yang bisa dijadikan pertimbangan dalam memilih distribusi Linux yang tepat, terutama bagi user pemula, yaitu:

1. Spesifikasi Komputer
Anda mungkin pernah mendengar bahwa Linux bisa dijalankan di komputer “tua”. Pada beberapa kasus hal tersebut memang benar. Artinya komputer tersebut dipakai untuk melakukan tugas-tugas tertentu saja, misalnya untuk router, proxy, dan firewall.
Untuk menjalankan aplikasi yang berat (berbasis GUI, misalnya OpenOffice) diperlukan komputer dengan spesifikasi hardware yang cukup tinggi dan kapasitas memori yang cukup besar.

2. Fungsi dan Kegunaan Komputer
Komputer yang akan diinstall Linux akan dipakai untuk komputer desktop, workstation, atau untuk server. Jika dipakai untuk server, pilihlah distribusi yang dioptimasi untuk keperluan tersebut terutama dalam hal setting sekuritinya.
Sedangkan apabila dipakai untuk desktop usahakan memilih distribusi yang fasilitas GUI-nya mudah dipahami dan mudah dipakai.

3. Popularitas Distribusi Linux
Sebaiknya pilih distribusi Linux yang cukup populer. Biasanya distribusi yang populer mempunyai komunitas pendukung/pengguna yang cukup besar. Dengan demikian tersedia cukup banyak dokumentasi dan referensinya.
Selain itu yang terpenting distribusi tersebut selalu up to date. Artinya untuk periode tertentu selalu tersedia versi terbaru dari distribusi tersebut. Versi terbaru biasanya berisi perbaikan-perbaikan dari versi sebelumnya.

4. Kemudahan Instalasi dan Penggunaan
Pertimbangkan juga kemudahan dalam proses instalasi dan penggunaannya. Distribusi-distribusi yang populer biasanya menyediakan mekanisme instalasi berbasis grafis sehingga mudah dipakai.

5. Dukungan Teknis
Idealnya setiap beberapa bulan sekali penyedia distribusi Linux harus me-release versi terbaru dari distribusi tersebut. Hal ini penting mengingat teknologi komputer berkembang sangat cepat.

Untuk itu pilihlah distribusi Linux yang memiliki dukungan teknis baik, terutama dalam hal ketersediaan versi terbaru.

Selidiki juga apakah tersedia cukup banyak referensi dan dokumentasi tentang distribusi tersebut. Selain itu aktivitas komunitas pendukungnya apakah cukup baik atau tidak.

informasi lebih lengkap klik http://www.rantauprapat.net

Selama 1 minggu terakhir ini saya mencoba distro Linux OpenSUSE terbaru, OpenSUSE 10.3. Yang saya gunakan adalah versi release candidat 1 (RC1) baik versi biasa maupun LiveCD. Berikut adalah beberapa catatan saya mengenai OpenSUSE 10.3 RC1 yang saya gunakan, sebagai preview bagi rekan-rekan yang menanti rilis OpenSUSE 10.3 pada tanggal 4 Oktober 2007 :
OpenSUSE 10.3 memisahkan dekstop manager yang digunakan. Jika pada versi sebelumnya membutuhkan 5-6 CD atau 1 DVD untuk instalasi, kini hanya butuh 1 CD. Tersedia CD instalasi untuk desktop manager KDE maupun Gnome.
OpenSUSE 10.3 menyediakan LiveCD KDE dan Gnome. LiveCD ini dilengkapi dengan kemampuan install langsung ke harddisk.

Proses booting jauh lebih cepat. Service yang tidak perlu sudah dinonaktifkan secara default.
Lebih ringan dan lebih cepat untuk digunakan. Sebagai gambaran, saya mencoba OpenSUSE 10.3 pada PC Pentium III dengan memori 196 MB (64+128), desktop manager KDE dengan full instalasi. OpenSUSE 10.3 dapat berjalan dengan mulus, lancar dan cepat. Saya mengaktifkan partisi swap sebagai cadangan memori jika dibutuhkan.
Proses instalasi jauh lebih cepat. Dalam kondisi default tanpa dimodifikasi dan tanpa pengurangan paket, KDE membutuhkan 1.4 GB
Mendukung one-click-install secara otomatis. Sebagai contoh, untuk menambahkan dukungan dan plugin (multimedia codecs seperti mp3-wmv-mpeg, Java, Flash dll), kita hanya perlu membuka sebuah url dan melakukan klik pada link auto install.
Warna dominan hijau. Versi 10.2 didominasi warna biru, namun kini OpenSUSE 10.3 kembali kealam sesuai dengan kulit asli si kadal Geeko, yaitu warna hijau.
Open Office menggunakan versi terbaru OpenOffice 2.3.Jika tidak ada sesuatu yang luar biasa, OpenSUSE 10.3 akan tersedia untuk didownload pada tanggal 4 Oktober 2007.Jika membaca email dari Stephan Kullow dan Andreas Jaeger (OpenSUSE Project Manager), semestinya rilis OpenSUSE 10.3 tidak akan meleset karena versi GM final untuk keperluan internal sudah selesai dibuild dan didistribusikan. Tanggal 1-3 Oktober adalah proses distribusi ke masing-masing mirror. Satu hal yang menarik, Stephan Kullow via email menjanjikan untuk mengirim CD promosi OpenSUSE 10.3 untuk keperluan OpenSUSE install fest yang akan diadakan oleh Komunitas OpenSUSE Indonesia. Asyeeek .

Rilis Zencafe 1.4 Made in Linux By Distroo


Rahmad aditiya mengumumkan rilis terbaru Zencafe, distro Linux yang didesain khusus untuk warnet. Zencafe versi 1.4 dibangun dari sumber distro Zenwalk dengan kernel 2.6.23.12.Sebagai distro yang didesain untuk warnet, Zencafe memuat berbagai aplikasi yang secara umum dibutuhkan pada komputer yang dipergunakan oleh para pengunjung warnet. Padanan aplikasi semacam Yahoo Messenger dengan dukungan webcam, IRC, multimedia, browser dan lain sebagainya sudah dipaketkan secara out of the box. Karena positioning yang jelas (khusus untuk warnet, meski bisa juga digunakan untuk perkantoran), ringan, mudah digunakan dan didukung oleh AWALI (Asosiasi Warnet Linux & Open Source Indonesia), saat ini Zencafe menjadi satu-satunya distro yang paling sesuai untuk dipergunakan oleh Warnet. Disto Pinux juga cukup populer namun pengembangannya saat ini terhenti.

Post Terfaforit